Inilah Kekurangan dan Kelebihan DHCP yang Harus Kamu Tahu!

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan sistem pengalamatan atau pendistribusian yang secara otomatis akan memberikan alamat  IP Address kepada Host/Komputer atau Client pada layanan TCP(Transmission Control Protocol)/IP (Internet Protocol) yang memintanya. Komputer atau perangkat yang memberikan IP Address dinamakan sebagai DHCP Server. sedangkan komputer atau perangkat yang meminta IP Address dinamakan sebagai DHCP Client. Dengan demikian DHCP juga disebut dengan arsitektur yang berbasis client server.

DHCP juga dapat diartikan sebagai utilitas perangkat lunak yang digunakan secara dinamis memberikan alamat IP ke perangkat jaringan. Sebuah server DHCP dapat diatur dan host dapat diatur untuk secara otomatis mendapatkan/menerima alamat IP. Server memiliki sebuah daftar alamat IP untuk menetapkan dan mengelola proses sehingga setiap perangkat pada jaringan menerima alamat IP yang unik. 

Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Nah inilah fitur yang dapat di tawarkan serta Kelebihan dan Kekurangan dhcp server sebagai berikut:

Fitur yang Ditawarkan Oleh DHCP

  • Manual Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mencatat MAC address dari setiap komputer dan untuk setiap MAC address tersebut sudah ditentukan masing-masing IP address-nya.
  • Automatic Allocation : Dimana administrator server membuat konfigurasi pada server yang mana hanya mengandung IP address yang nantinya akan diberikan kepada komputer client. Sekali suatu alamat IP terasosiasi dengan suatu MAC address pada komputer, maka ia akan secara permanen diasosiasikan dengan MAC address tersebut sampai administrator server merubahnya secara manual.
  • Dynamic Allocation : Hal ini sama halnya seperti automatic allocation, tetapi server akan mencatat status peminjaman IP address (leases) dan akan memberikan alamat IP yang lease-nya sudah expire kepada client DHCP atau komputer yang lainnya.

Kelebihan DHCP

  • Tidak perlu memberikan/ mengkonfigurasi alamat IP kepada client satu per satu
  • Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
  • Mencegah terjadinya IP conflict yang sering terjadi pada suatu jaringan
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server 
  • DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off).
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client.
  • Selain itu, dengan adanya DHCP, kita dapat mengintegrasikan suatu mesin (host) ke dalam suatu jaringan, karena nantinya mesin tersebut akan mendapat alamat IP juga melalui pooling yang sebelumnya telah dibuat oleh server.

Kekurangan DHCP

  • Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada Server, Jadi jika server mati / off maka semua komputer client akan terkena dampaknya juga seperti disconect dan tidak saling terhubung.
  • Tidak adanya otorasi ( pembuktian keaslian ). Selama komunikasi antara DHCP sever dan DHCP klien. Sehingga DHCP server tidak mengetahui jika ada DHCP klien yang tidak sah didalam jaringan. Juga DHCP klien tidak mengetahui ada DHCP server yang tidak sah didalam jaringan. Jadi kemungkinan ada komputer DHCP server dan klien palsu ( yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat ).

Related posts